2. Presentase penduduk miskin terendah di DKI Jakarta
Provinsi dengan persentase penduduk miskin terendah ada pada DKI Jakarta sebesar 3,42% atau setara dengan jumlah 362,30 ribu penduduk miskin. Serta pada Provinsi Bali dengan persentase 3,61% atau setara dengan jumlah 156,91 ribu orang miskin.
Kemudian Kalimantan Selatan terendah ketiga dengan persentase sebesar 4,47% atau setara berjumlah 190,29 ribu orang miskin. Lalu Kepulauan Bangka Belitung dengan persentase sebesar 4,50% atau setara 67,37 ribu orang miskin, serta Kalimantan Tengah 4,81% atau setara dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 131,24 ribu orang.
3. Penduduk miskin paling banyak di Pulau Jawa
Jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 24,79 juta orang, dari total penduduk miskin tersebut, Pulau Jawa masih memiliki jumlah terbanyak dari pulau-pulau lainnya. Terdapat 12,56 juta orang miskin di Pulau Jawa dengan tingkat persentase sebesar 8,29%.
"Sedangkan jumlah penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan dengan 961,51 ribu orang, atau setara 5,81%," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Secara rinci, komposisi jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa yakni perkotaan sebanyak 6,33 juta orang dan perdesaan sebanyak 6,21 juta orang. Lalu pada Pulau Kalimantan, penduduk miskin di perkotaan sebanyak 329,36 ribu orang dan di perdesaan sebanyak 632,15 ribu orang.
4. Gaji Rp2 Juta masuk golongan miskin
BPS mencatat garis kemiskinan Indonesia mengalami kenaikan, seiring dengan turunnya angka kemiskinan. Pada September 2019, garis kemiskinan menjadi sebesar Rp440.538 per kapita per bulan.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, jika rata-rata satu rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4 hingga 5 anggota keluarga, maka jika dikalikan dengan Rp440.538, hasilnya garis kemiskikanan rata-rata secara nasional menjadi sebesar Rp2.017.664 per rumah tangga.
Dengan demikian, jika terdapat rumah tangga yang memiliki pendapatan di bawah nominal tersebut, artinya masuk ke dalam kategori miskin.
"Bukan jumlah yang kecil untuk bisa mengumpulkan pendapatan Rp2 juta (per bulan per rumah tangga)," katanya.