JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan persentase penduduk miskin Indonesia sebesar 9,22% pada September 2019. Angka tersebut setara dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 24,79 juta orang. Posisi itu mengalami penurunan 0,14% atau 360 ribu orang dari posisi Maret 2019. Begitu pula dibandingkan dengan September 2018, mengalami penurunan 0,44% atau turun 880 ribu orang.
BPS bilang, faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan Indonesia berasal dari rata-rata upah buruh per hari yang mengalami kenaikan di September 2019, begitu pula dengan nilai tukar petani yang meningkat. Di sisi lain, angka inflasi nasional juga terjaga rendah.
Baca Juga: BPS Sebut Jumlah Penduduk Miskin Terbanyak Ada di Pulau Jawa
Berikut adalah fakta-fakta mengenai kemiskinan yang disebut turun oleh BPK:
1.Penduduk Miskin di Papua Turun Hampir 1%
Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, terdapat 33 provinsi di Indonesia yang mengalami penurunan penduduk miskin, sebaliknya ada satu provinsi yang meningkat. Enam provinsi paling tinggi yang mengalami penurunan penduduk miskin adalah Papua 0,98%, Nusa Tenggara Barat (NTB) 0,68%, Papua Barat 0,66%, Nusa Tenggara Timur (NTT) 0,47%, Bengkulu 0,32%, dan Lampung 0,32%.
"Sedangkan satu provinsi yang mengalami kenaikan jumlah penduduk miskin, yakni Maluku Utara sebesar 0,14%," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Meski demikian, Provinsi Papua masih memegang persentase jumlah penduduk miskin tertinggi yakni 26,55% atau dengan jumlah 900,95 ribu orang. Kemudian Papua Barat menduduki peringkat kedua dengan 21,51% atau setara dengan jumlah 207,59 ribu orang miskin.
Kemudian NTT menempati peringkat ketiga dengan persentase 20,62% atau setara dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,12 juta orang. Maluku sebesar 17,6% dengan jumlah 319,51 ribu orang miskin, serta Gorontalo dengan persentase sebesar 15,31% atau setara berjumlah 184,71 ribu orang miskin.