Adapun teknisnya, nantinya para SDM ini akan diberikan pelatihan dari mulai oleh sekolahnya hingga para pelaku industrinya. Namun nantinya, peserta pelatihan ini akan diberikan uang saku sekitar Rp3,6 hingga Rp7 juta.
Baca juga: Mengenal Hataraki-Kata Kaikaku, Budaya Gila Kerja di Jepang
“Masifnya program pelatihan vokasi tersebut, perlu dukungan stakeholder bangsa ini. Termasuk training center, Lembaga pelatihan kerja (LPK) dan sekolah yang dimiliki perusahaan industri menjadi bagian penting suksesnya program kartu prakerja,” ujarnya mengutip keterangan tertulis, Rabu (29/1/2020).
Oleh karena itu lanjut Ida, dirinya berharap agar program ini bisa didukung oleh semua pelaku industri. Dirinya mengaku optimis jika program ini sukses dan berlanjut dengan dukungan stakeholder terkait, maka cita-cita Indonesia untuk memiliki SDM unggul di tahun 2045 akan terwujud.