JAKARTA – Ikea memutuskan untuk menutup seluruh tokonya yang terletak di seluruh bagian China. Hal ini disebabkan oleh penyebaran Virus Korona yang terus melonjak.
“Kami akan mencermati situasi mengenai virus korona dan toko-toko akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut,” ujar salah satu juru bicara Ikea di China, dikutip CNN, Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Baca juga: Ikea Bayar Kompensasi Rp641 Miliar akibat Balita Tewas Tertimpa Furnitur
Sebagai informasi, Ikea memiliki total 30 toko di seluruh China, termasuk satu toko di Wuhan, pusat penyebaran Virus Korona.
Di China, Ikea adalah tempat yang populer bagi pembeli untuk nongkrong dalam waktu singkat dan lama sepanjang ranjang, sofa, atau pajangan furnitur lainnya. Kebiasaan berbelanja seperti itu akan menjadi hal yang kontra jika didampingi oleh merebaknya Virus Korona. Karena para ahli menyarankan untuk menghindari tempat-tempat ramai, hal ini tentu berlaku juga pada toko Ikea di China.
Baca juga: IKEA Pastikan Tidak Ada PHK Massal di Indonesia
Wabah Virus Korona ini sedikitnya telah menewaskan 170 orang dan membuat lebih dari 7.000 orang di China terkontaminasi. Tidak hanya itu, terdapat juga lusinan orang sakit di negara-negara seperti, Kanada, Jepang, dan Australia.
Pemerintah China telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan Virus Korona, termasuk menempatkan jutaan orang di kota-kota sekaligus membataskan akses untuk keluar.
Ikea bukan satu-satunya yang menutup tokonya untuk sementara karena dampak Virus Korona. Banyak perusahaan besar lainnya seperti McDonaldss , Starbucks, KFC, dan Pizza Hut juga telah menutup tokonya di seluruh belahan negeri China.
Menurut ahli ekonomi di Chinese Academy of Social Science, Zhang Ming, Virus Korona ini memukul ekonomi China dengan keras. Bahkan pertumbuhan PDB negara itu dapat melambat.
(Fakhri Rezy)