Baca Juga: Aprindo Klaim Mal Tak Ada yang Tutup Imbas Demo Ricuh tapi...
"Kami yakin ini adalah jalan yang benar untuk kesehatan jangka panjang bisnis kami," ungkap Forever 21 dalam sebuah pernyataan tertulisnya, melansir Business Insider, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
“Setelah kami menyelesaikan masalah ini, Forever 21 akan menjadi perusahaan yang lebih kuat serta memiliki posisi yang baik pada tahun-tahun mendatang,” lanjut Forever 21.
Tetapi pasangan pendiri Forever 21 ini tidak merilis angka kerugian yang dialaminya. Tetapi dapat dipastikan toko fesyen itu akan menutup gerainya di pasar utama termasuk London dan China. Tidak hanya itu, keberadaan Forever 21 di Amerika Serikat juga mengalami penyusuran kerena terdapat saingan lain seperi Dave & Buster's dan Ulta Beauty.
(Dani Jumadil Akhir)