Telan Rp1,2 Triliun, Pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo Segera Dimulai

Giri Hartomo, Jurnalis
Jum'at 07 Februari 2020 11:30 WIB
Labuan Bajo (Foto: Okezone.com/Dani Jumadil Akhir)
Share :

Adapun nilai investasi untuk pengelolaan Bandara Komodo-Labuan Bajo sebesar Rp1,2 triliun Denan estimasi total nilai biaya operasional selama 25 tahun Rp. 5.7 triliun

Selanjutnya, Pengelola Bandar Udara Komodo memiliki kewajiban untuk membayar Konsesi dimuka sebesar Rp. 5 miliar. dan Konsesi Tahunan dari Pendapatan Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo sebesar 2,5 % dengan pembayaran bertahap 2 (dua) kali setiap tahun yang kemudian akan meningkat per tahun dengan kenaikan 5 % dari biaya konsesi tahun sebelumnya, serta Clawback sebesar 50%

Adapun cakupan pengembangan Bandar Udara Komodo di antaranya adalah penambahan panjang runway (dari 2250 m x 45 m menjadi 2700 m x 45 m), pengembangan terminal kargo, pengembangan dan ekspansi terminal penumpang domestik dan internasional, pengembangan area komersial, parkir dan fasilitas pendukung lainnya, serta pengoperasian dan perawatan baik airside maupun groundside.

"Berkaitan dengan penandatanganan ini, saya sampikan laporan. Dalam rangka mensukseskan dan menunjang kawasan Labuan Bajo dan menunjang perekonommian masyarakat dari dan ke labuan bajo kami melaksanakan pengelola bandara labuan bajo melalui KPBU dimana hasil pemilihan diterapkan CAS jadi jadi pembang PII jadi penjaminan infrastruktur," ucapnya.

Sementara Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo mengatakan bahwa penjaminan yang diberikan PT PII pada proyek ini merupakan salah satu fasilitas dari Kementerian Keuangan untuk meningkatkan kelayakan dan kenyamanan investasi bagi investor dan perbankan yang membiayai proyek. Sebagai bandar udara pertama di Indonesia dengan skema KPBU, Bandar Udara Komodo diharapkan menjadi percontohan untuk proyek Bandar Udara yang akan dikembangkan nanti.

Sutopo menambahkan, dengan ditandatanganinya proyek ini, maka PT PII telah memberikan penjaminan pada 23 proyek KPBU maupun Non-KPBU. Hal ini tentunya tidak terlepas dari kerja sama yang sangat baik dengan Kementerian Perhubungan selaku PJPK, dan tentunya dukungan dari Kementerian Keuangan.

"Dengan skema KPBU dan penjaminan oleh PT PII, diharapkan proyek ini dapat dikembangkan dan terjaga dengan baik sehingga dapat bermanfaat meningkatkan aksesibilitas wisatawan dalam negeri dan luar negeri menuju Labuan Bajo sebagai kawasan destinasi wisata unggulan yang semakin diminati," kata Sutopo.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya