JAKARTA – Penyebaran virus korona atau 2019-nCoV membuat para Warga Negara Indonesia (WNI) di China khawatir. Pasalnya, mereka berada atau bertempat di sumber penyebaran wabah yang setidaknya sudah menewaskan 600 jiwa.
Melihat akan kekhawatiran pekerja imigran WNI di China, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengimbau dan memeriksa kondisi mereka. Upaya yang ditempuh Menaker merupakan pengawasan pekerja imigran yang berada di luar Indonesia.
Berikut ini Okezone akan merangkum fakta-fakta seputar keadaan pekerja migran Indonesia di China, Jakarta, Minggu (9/2/2020):
1. Dalam Keadaan Sehat
Kondisi para tenaga kerja Indonesia di China atau negara yang terjangkit virus corona terpantau dalam keadaan baik. Hal ini diungkapkan oleh Menaker Ida Fauziyah saat melaksanakan telekonferensi dengan para petugas Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) perwakilan pejabat RI di sejumlah negara Asia, seperti Taiwan, Singapura, Korea Selatan, Hong Kong dan Malaysia.
"Jadi, kami pastikan seluruh pekerja migran dalam kondisi sehat. Kami juga memastikan bapak ibu Atnaker melakukan komunikasi intens dengan para pekerja migran kita," ujar Ida di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan.
2. Sediakan Layanan Pengaduan 24 Jam
Pihak Kemnaker juga akan menyediakan layanan 24 jam berhubungan dengan pengaduan terhadap virus korona yang berkaitan dengan pekerja migran Indonesia.
"Dalam upaya pencegahan virus corona, kami (Kemnaker), sudah koordinasi intensif baik lisan maupun tertulis dengan para atase teknis, kepala bidang ketenagakerjaan di 12 negara. Yang tetap di bawah koordinasi perwakilan RI setempat," kata Menaker.
3. Koordinasi Intensif
Tidak hanya menyediakan layanan pengaduan 24 jam, Menaker Ida Fauziyah juga tetap berkomunikasi dengan baik terhadap keberadaan pekerja migran di China.
"Ini kami lakukan sebagai bentuk koordinasi dalam upaya memberikan perlindungan kepada pekerja migran kita," jelasnya.
4. Kirimkan 33 Ribu Masker
Melihat persedian masker di negara yang terjangkit virus korona semakin menipis, terbatas, serta langka. Kemnaker bersama BPJS Ketenagakerjaan akan mengirimkan bantuan masker kepada pekerja migran Indonesia di Hong Kong dan Taiwan.
"Jadi ada 700 box atau sekitar 33 ribu masker yang akan diberikan kepada pekerja migran Indonesia di Taiwan dan Hong Kong," papar Menaker Ida di kantornya.
5. Pengetatan Penempatan Pekerja Migran Indonesia
Kemnaker juga mengeluarkan Surat Edaran kepada seluruh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). Surat ini berisi larangan perusahaan melakukan penempatan pekerja Indonesia di wilayah Tiongkok.
"Kami himbau kepada perwakilan maupun P3MI agar melakukan pengetatan atau pengurangan terhadap penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI), kita, baik di Hong Kong maupun Taiwan, selama masa kritis ini berlangsung," ujar Menaker Ida Fauziyah.