Fakta Harga Bawang Putih Melambung Tinggi, akibat Virus Korona?

Fabbiola Irawan, Jurnalis
Minggu 09 Februari 2020 09:38 WIB
Harga Bawang Putih Naik. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA – Keputusan pemerintah Indonesia untuk menghentikan sementara masuknya pasokan makanan dan minuman dari negara yang terjangkit virus corona membuat komoditas pangan melambung tinggi.

Sebut saja bawang putih yang harganya kini menembus lebih Rp50.000. Untuk diketahui, sebagian besar stok bawang putih merupakan hasil impor dari China.

Namun karena penyebaran wabah virus corona di China yang merajalela, Pemerintah Indonesia terpaksa menutup kran impor. Masyarakat tentunya mengeluh dengan lonjakan harga terhadap bawang putih. Mengingat bawang putih merupakan bahan wajib hampir di setiap makanan khas Indonesia.

Oleh karena itu, Okezone merangkum fakta-fakta dibalik melambungnya harga bawang putih karena imbas virus corona, Jakarta, Minggu (9/2/2020):

1. Harga Bawang Putih Hampir Capai Rp55.000

Mengutip laman resmi info pangan Jakarta, Sabtu (8/2/2020), harga bawang putih mencapai Rp54.862 per kilogram. Harga bawang putih tergolong naik sebesar Rp628 dari harga sebelumnya yang mencapai Rp54.234 per kilogram.

2. Virus Corona

Kenaikan harga bawang putih bukan tanpa sebab. Menurut Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri, kenaikan harga karena imbas virus corona di China. Mengingat negara itu merupakan penyetok bawang putih terbesar di dunia.

China kesulitan menyediakan stok bawang putih di Indonesia karena sedang menghadapi dan menangani virus corona. “Sekarang (harga bawang putih) sudah di atas Rp50.000. Ini memang tidak lepas dari isu korona,” ujarnya kepada Okezone.

3. 90% Stok Bawang Putih Indonesia Berasal dari China

Ketua IKAPPI Abdullah Mansuri mengungkapkan, jika China dapat memenuhi sebagian besar permintaan stok bawang putih Indonesia.

“Kemudian diketahui, kita memiliki sekitar 90% kebutuhan nasional untuk bawang putih dan importir terbesar berasal dari China,” lanjutnya.

4. Cari Importir Baru

Melihat harga bawang putih yang kian melambung di tengah permintaan yang tinggi. Ketua IKAPPI Abdullah Mansuri berharap Pemerintah Indonesia mencari importir baru selain China.

Karena China dapat memenuhi 90% kebutuhan nasional terhadap bawang putih sedangkan Indonesia sendiri hanya mampu memenuhi 10% permintaan.

“Lakukan upaya yang cepat agar kita bisa mengimpor (bawang putih) di luar dari China,” jelasnya kepada Okezone.

Dia juga mendorong pemerintah Indonesia untuk mampu mendorong importer dari negara yang berada di dekat Indonesia.

“Kami mendorong importir dari negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, Laos, dan lainnya. Dengan adanya (impor bawang putih dari negara lain selain China) akan memperbaiki kondisi harga di lapangan,” tandas Abdullah.

5. RI Wajib Atasi Lonjakan Harga Bawang Putih

Tidak hanya mendorong Pemerintah Indonesia untuk mencari importir lain. Ketua IKAPPI itu juga meminta otoritas untuk memanfaatkan kemampuan atau skill anak dalam negeri.

“Kumpulkan anak-anak negeri untuk bisa mendorong produksi bawang putih sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tutup Abdullah Mansuri.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya