JAKARTA - Bank Dunia (World Bank) menawarkan bantuan teknis kepada China untuk memerangi epidemi virus korona. Akan tetapi bantuan ini bukan berupa pinjaman baru, karena China memiliki cadangan devisa sebesar USD3,115 triliun pada Januari.
Baca Juga: Virus Korona Diperkirakan Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global 0,3%
Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membantu China, termasuk menawarkan saran tentang darurat kesehatan global belum lama ini tetapi pihaknya menegaskan tidak akan memberi bantuan keuangan apa pun karena China memiliki sumber daya yang cukup.
"Pikiran saya adalah bahwa kita semua berharap cara cepat untuk mengatasi virus korona di China. Kami telah menawarkan bantuan teknis di bidang kebijakan kesehatan, sanitasi dan penyakit.” ungkapnya seperti dilansir CNBC, Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Baca Juga: Wabah Virus Korona Bikin Maskapai Penerbangan Dunia Rugi Besar
Bank Dunia yang dibentuk setelah Perang Dunia II untuk membangun kembali ekonomi Eropa memiliki sekitar USD470 miliar atau setara dengan Rp6.419 triliun (dalam kurs Rp13.658) aset dan jika menyatakan bahwa China menjadi peminjam terbesar yang dilakukan sejak 2011 lalu telah mencapai USD14,8 miliar atau setara dengan Rp202 triliun.
China juga merupakan pemegang saham terbesar ketiga di Bank Dunia setelah Amerika Serikat dan Jepang.
"China memiliki cadangan internasionalnya sendiri yang besar dan pinjaman baru tidak dipertimbangkan saat ini," kata Malpass