Pemangkasan Suku Bunga China dan Virus Korona Buat IHSG Anjlok hingga 1%

Irene, Jurnalis
Jum'at 21 Februari 2020 17:51 WIB
Saham (Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan hari ini ditutup anjlok ke 5.882. Di mana, IHSG ditutup turun 60,23 poin ata 1,01%.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee penurunan tersebut masih mengenai virus korona atau Covid-19. Hal ini didasari akan Bank Sentral China (People's Bank of China) yang menurunkan suku bunga pinjaman satu tahun (LPR) yang berdampak besar pada anjloknya IHSG hari ini.

 Baca juga: IHSG Anjlok 1% ke Level 5.882

"Ditambah lagi, PBOC (People's Bank of China turunkan bunga jangka panjang 10 bsp, pendek 5 bsp," ujarnya saat dihubungi Okezone, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Seperti diketahui, Bank Sentral China People Bank of China (PBOC) memangkas suku bunga pinjaman satu tahun (LPR) menjadi 4,05% dari 4,15%. Ini juga menurunkan tingkat suku bunga lima tahunnya menjadi 4,75% dari 4,8%.

 Baca juga; IHSG Pagi Ini Dibuka Melemah ke 5.933

Selain itu, lanjutnya, sebuah rumah sakit kembali menginformasikan lonjakkan kasus terkait virus korona. Hal ini kemudian mengakibatkan pasar kembali cemas.

"Ini karena korona ya, sebelumnya updatenya kan kasus terinfeksinya turun dari 1.749 orang menjadi 394. Pasar kemudian optimis karena angka terinfeksi menurun. Tapi ada rumah sakit yang tiba-tiba informasikan kasus korona itu meningkat, oleh karena itu pasar cemas," ujar Hans Kwee.

Ditambah lagi, lanjut Kans, adanya korban baru di Korea Selatan dan Jepang. Hal ini menambahkan tekanan perekonomian di Indonesia.

"Di Korea Selatan ada lonjakkan kasus korona mengalami peningkatan menjadi setidaknya ada 82 kasus terinfeksi. Sedangkan di Jepang, virus korona telah merenggut 2 korban jiwa," ujarnya.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya