JAKARTA - Sensus penduduk tahun 2020 atau SP2020 telah dimulai dan pertama kalinya dilakukan secara daring atau online. Ada tiga tahapan kegiatan yang akan berlangsung dalam sensus penduduk di tahun ini.
Baca Juga: Sensus Penduduk Online 2020 Telah Dimulai, Ini Fakta Terbarunya
Tahapan pertama yaitu pelaksanaan Sensus Penduduk Online tahun 2020 sudah dimulai sejak Sabtu 15 Februari 2020 dan akan berakhir pada Selasa 31 Maret 2020. Penduduk dapat melaksanakan sensus secara mandiri dengan mengunjungi laman sensus.bps.go.id. Demikian seperti dikutip dalam laman BPS, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Setelahnya, pada tahapan kedua, BPS akan melakukan sensus penduduk wawancara yang akan dilakukan selama satu bulan. Terhitung mulai tanggal 1 Juli 2020 hingga 31 Juli 2020. Sensus penduduk wawancara ini antara lain meliputi proses pemeriksaan daftar penduduk, verifikasi lapangan (ground check) dan pencacahan lengkap.
Baca Juga: Sensus Penduduk 2020, BPS Jamin Kerahasiaan Data
Proses pencacahan lengkap terdiri dari dua metode. Metode pertama adalah Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) atau wawancara pribadi dengan bantuan komputer dan metode kedua adalah Paper and Pencil Interviewing (PAPI) atau wawancara dengan kertas dan pensil.
Tahapan ketiga atau yang terakhir yang akan dilakukan BPS adalah pencacahan sampel. Tahapan ini akan terlaksana pada Juli 2021 mendatang. Tahapan ini meliputi pengumpulan data dan informasi kependudukan dan perumahan, yang bertujuan untuk menghasilkan berbagai parameter demografi dan indikator sosial lainnya.
Sebagai informasi, tahun ini BPS menggunakan metode kombinasi (combine method) yang menggunakan data administrasi pendudukan dari Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sebagai basis data dasar. Data administrasi Dukcapil tersebut menjadi dasar untuk menghasilkan satu data kependudukan.
“Sensus Penduduk 2020 akan menjadi pertaruhan nama dan kredibilitas BPS. Beberapa inovasi telah kita buat, misalnya dengan memanfaatkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai data dasar dan penggunaan multimode data collection,” ujar Kepala BPS Suhariyanto.
(Dani Jumadil Akhir)