JAKARTA – Bank Indonesia (BI) membeberkan bagaimana konsekuensi perubahan status suatu Negara dari berkembang menjadi maju. Pasalnya, penilaian tersebut berdasarkan pencarian pendanaan komersial sendiri.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, BI menggunakan data World Bank atau IMF dalam pengelompokan negara berkembang dan maju. Dalam data tersebut ada kelompok negara berpendapatan rendah, menengah dan maju.
Baca juga: Antisipasi Dampak Virus Korona, OJK Siapkan Kebijakan Stimulus Perekonomian
Kemudian dikelompokkan lagi menjadi negara berpendapatan rendah (rendah-menengah-tinggi), negara berpendapatan menengah (rendah-menengah-tinggi) dan seterusnya.
"5 tahun lalu kita masuk kelompok berpendapatan rendah tapi tinggi. Nah setiap naik grade itu ada konsekuensinya. Kalau kita masuk negara rendah kita dapat akses pendanaan murah, long term dengan bunga murah, hibahnya juga banyak," ujar Destry, di Bank Indonesia, Jumat (28/2/2020).