"Indonesia itu dalam ekonomi paling rendah dampaknya bila dibandingkan Jepang, Korsel, Thailand, Singapura dan Malaysia. Selain itu karena tingkat perdangangan global kita dengan China lebih rendah," tuturnya.
Baca Juga : WNI Positif Korona, Kemenhub Imbau Masyarakat Pakai Masker di Transportasi Umum
Meski demikian, BI tetap akan meningkatkan intensitas triple intervention supaya nilai tukar Rupiah bergerak sesuai dengan fundamentalnya dan mengikuti mekanisme pasar. BI akan mengoptimalkan strategi intervensi di pasar DNDF, pasar spot dan pasar SBN guna meminimalkan risiko peningkatan volatilitas Rupiah.
"Kita kaji juga underlying transaksi bagi investor asing sehingga dapat alternatif dalam rangka lindung nilai atas kepemilikan Rupiah. Jadi mereka yang ingin investasi setelah melepas SBN bisa terlindung nilai dengan DNDF. Makanya itu fokusnya di transaksi SBN dijual asing dan masuk ke rekening Rupiah," tuturnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)