Fakta di Balik Pertemuan Mendag dengan Pengusaha India

Irene, Jurnalis
Senin 02 Maret 2020 06:38 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengadakan pertemuan dengan Konfederasi Industri India (Confederation of India Industry/CII). Dalam pertemuan ini, kedua pihak telah sepakat untuk berkolaborasi dagang.

Saat ini India merupakan negara tujuan ekspor ke-4 terbesar dan sumber impor produk bahan baku dan bahan penolong ke-9 bagi Indonesia. Total nilai perdagangan Indonesia-India pada 2019 tercatat sebesar USD16 miliar, sementara ekspor Indonesia ke India untuk periode yang sama adalah sebesar USD11,78 miliar, dan impor Indonesia dari India sebesar USD4,29 miliar.

Pada Senin (2/3/2020), Okezone merangkum fakta terkait pertemuan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dengan asosiasi dagang India.

1. Dorong Ekspor Indonesia ke India

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan pertemuannya dengan asosiasi dagang India merupakan upaya nyata kolaborasi pemerintah Indonesia dengan pelaku usaha di India dengan tujuan untuk mendorong ekspor produk Indonesia ke India. Agus menilai India adalah mitra dagang terbesar dan sangat penting.

“Pertemuan ini merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah Indonesia dengan pelaku usaha di India guna mendorong ekspor produk Indonesia ke India. Bagi kami, India adalah salah satu mitra dagang terbesar dan sangat penting,” kata Mendag Agus dilansir dari laman Kemendag

2. Capai Target USD50 Miliar

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto juga menekankan kolaborasi kedua negara ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai target perdagangan yang ditetapkan kedua pemimpin negara yakni sebesaar USD50 miliar pada 2025.

 

3. Sektor Energi Sektor Potensial Kerja Sama

 

Pada pertemuan tersebut, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto juga menyebut adanya peluang kerjasama di sektor energi yaitu konversi batu bara ke gas untuk bahan bakar pembangkit listrik.

Agus juga mengatakan saat ini Indonesia sedang menempatkan sektor infrastruktur dan pengembangan energi alternatif sebagai prioritas utama. Oleh karenanya, Mendag membuka lebar kesempatan kerjasama di sektor konstruksi dan energi dengan CII.

“Indonesia saat ini menempatkan infrastruktur dan pengembangan energi alternatif sebagai prioritas utama. Oleh karena itu, kami menjajaki peluang kerja sama di sektor konstruksi dan energi dengan CII,” ujar Mendag.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya