5. Ada Beberapa Wilayah yang Kekosongan Stok Masker
Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Guntur Syahputra Saragih menyebutkan ada beberapa wilayah yang kekosongan stok masker. Hal ini akan menjadi konsen KPPU. Dirinya pun pastikan belum ada lonjakan harga masker yang signifikan.
"Memang ada di beberapa tempat yang harganya cukup tinggi dan meresahkan. Tapi belum ada pelanggaran. Maka kenaikan harga karena ada faktor permintaan meningkat dan supply tak bisa langsung memasok," tandas Guntur.
6. Kelangkaan Masker di Jabodetabek
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebut saat ini kelangkaan masker terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Direktur Ekonomi KPPU Zulfirmansyah setelah melakukan studi terkait kelangkaan masker. "Di Jabodetabek memang ada kelangkaan. Tapi di pasar swalayan masih jual dengan harga normal yakni Rp9.500 pcs, namun cepat habis," ujar Zulfirmansyah di Kantor KPPU Jakarta, Selasa (3/3/2020).
7. Lapor Jika Temukan Pelanggaran Persaingan Usaha
Direktur Ekonomi KPPU Zulfirmansyah meminta kepada semua pihak agar bisa melapor apabila ada pengusaha yang melakukan pelanggaran persaingan usaha terkait kelangkaan atau kenaikan harga masker.
"Masyarakat bisa lapor aja ke kita (KPPU). Kemudian apakah ditemukan harga yang tinggi di online dan itu memang terbukti baru," kata Zulfirmansyah.
Menurut dia, masyarakat bisa melapor kepada KPPU melalui berbagai cara. Seperti bisa melalui online, email bahkan bisa langsung datang ke Kantor KPPU.
"Dan kami (KPPU), akan menindak badan usaha yang melakukan kecurangan terkait kelangkaan masker. Tapi untuk usaha kecil dikecualikan," tuturnya.
8. Kemendag Tidak Dapat Membatasi Harga Masker di Pasaran
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto mengatakan, pemerintah meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aksi panic buying. Sebab, aksi ini bisa dimanfaatkan oleh pedagang untuk menaikkan harganya dengan suka-suka.
“Kami tidak bisa batasi, kami belum berikan pembatasan. Tapi imbauan seperti yang sudah disampaikan Pak Menteri (Perdagangan)," ujarnya saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Oleh karena itu lanjut Suhanto, pihaknya sudah berkoordinasi dengan produsen masker untuk segera mendistribusikan maskernya untuk kebutuhan dalam negeri. Meskipun pemerintah juga tidak melarang produsen untuk mengekspor masker ke luar.
9. Menteri BUMN Erick Thohir Minta Farmasi Agar Mempertahankan Ketersediaan Stok
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan negara yang memberikan pelayanan publik untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus korona atau Covid-19. Seperti BUMN farmasi, Erick meminta supaya mempertahankan ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga alat pelindung diri, cairan antiseptik atau alat-alat sanitasi.
Demikian disampaikan dalam surat edaran tentang kewaspadaan terhadap penyebaran virus korona atau Covid-19 yang dikutip Okezone, Rabu (4/3/2020). Erick juga meminta untuk memperkuat koordinasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya, pemerintah daerah, rumah sakit dan institusi diluar pemerintah untuk aksi pencegahan maupun penanganan dan evaluasi terhadap pelanggan yang terduga/korban Covid-19.
10 Menghimbau kepada Para Pedagang untuk Tidak Mengambil Kesempatan
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau para pedagang untuk tidak mengambil kesempatan terkait dengan masker yang banyak dicari masyarakat.
Selain itu, dia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak berlebihan sehingga menyebabkan masker menjadi mahal dan langka.
”Bagi mereka yang tidak sakit ya sebaiknya kita tidak perlu pakai masker, jadi hanya yang sakit saja yang pakai masker sehingga tidak meningkatkan kepanikan juga dan kedua juga menimbulkan kekhawatiran kepada masyarakat sekitar," kata Menko dilansir dari laman Setkab.