JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait aksi buyback Saham yang dilakukan oleh perusahaan plat merah. Menurut Erick aksi tersebut dilakukan untuk menggairahkan kembali Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok dalam beberapa hari ini.
Menurut Erick, aksi koorporasi ini sebagai bentuk dukungan perusahaan plat merah untuk menggairahkan saham. Hal ini juga untuk menarik kembali minat investor asing yang sempat melakukan aksi jual saham yang membuat IHSG terus merosot.
Baca juga: Aksi Buyback 12 BUMN, Erick Thohir: Melawan Saham Gorengan
"Yang pasti kalau asing enggak percaya Indonesia, ya kita lakukan sendiri seperti palm oil (minyak sawit)," ujarnya saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (11/3/2020).
Menurut Erick, aksi ini juga untuk membuktikan jika Indonesia merupakan negara besar. Sehingga meskipun investor asing mulai pergi dari pasar saham dalam negeri karena virus korona, tapi IHSG bisa tetap stabil.
Baca juga: Produksi 6 Juta Masker, Erick Thohir Cari Bahan Baku dari India
Hal ini sama seperti kasus minyak sawit yang diboikot oleh parlemen uni Eropa. Pemerintah memutuskan untuk menggunakan sendiri minyak sawit sebagai bahan bakar minyak (BBM) lewat Biodiesel 20% (B20) atau B30.
Meskipun begitu lanjut Erick, bukan berarti Indonesia anti dengan negara asing. Sebab Indonesia juga masih membutuhkan bantuan negara lain untuk memasok bahan baku industri.
"Kita negara besar, enggak perlu kita khawatir sama mereka tapi kita enggak boleh anti sama mereka (asing)," kata Erick.
Erick menambahkan, dengan aksi buy back saham ini maka perusahaan plat merah harus meningkatkan kinerjanya. Karena perusahaan dengan kinerja baik dan dividen besar saja lah yang diizinkan untuk melakukan aksi koorporasi ini.
"Nah ini penting buyback makanya kita ingin pastikan dividen meningkat supaya kalau pemegang saham kalau dividennya konsisten ya dia mampu beli," kata Erick.
(Fakhri Rezy)