JAKARTA - Dalam rangka menjaga agar struktur Utang Luar Negeri (ULN) tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian. Demikian seperti dikutip keterangan resmi BI, Jakarta, Senin (16/3/2020).
BI mengklaim, struktur Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tetap sehat didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Kondisi tersebut tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Januari 2020 sebesar 36,0%, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya.
Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89,3% dari total ULN.
Sekadar informasi, BI mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2020 USD410,8 miliar. Utang ini naik 7,5% dibandingkan bulan sebelumnya yang naik 7,7%.
ULN Indonesia sebesar USD410,8 miliar terdiri dari terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar USD207,8 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar USD203,0 miliar.
(Dani Jumadil Akhir)