JAKARTA - Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mencapai Rp.16.200-an per USD dalam pekan ini. Hal ini dikarenakan ketidakpastian akan penyebaran wabah virus Corona.
Menanggapi hal tersebut, Ekonom Pasar Uang, Farial Anwar mengatakan hampir semua pasar keuangan global terdampak. Dari pasar modal hingga uang 'terpapar' virus corona.
Baca juga: Rupiah Anjlok ke Rp16.000/USD Dipicu Ketidakjelasan Penanganan Virus Korona?
"Ini karena asing melakukan aksi jual di saham dan Rupiah dibelikan ke dolar," ujarnya kepada Okezone, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
Apalagi, lanjutnya ketidakpastian tersebut membuat investor lari dari negara emerging market. Serta membawa banyak dolar keluar dari Indonesia.
Baca juga: Rupiah Anjlok hingga Rp16.000, Sama dengan Krisis 1998?
"Banyak hot money diportofolio keluar dari emerging market lebih memilih megang dolar," ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya ketidakpastian virus korona membuat rupiah anjlok. Hal ini membuat Rupiah menjadi sulit diprediksikan di mana tergantung akan kebijakan-kebijakan pemerintah.
“Nilai tukar Rupiah sangat volatile, jadi kelihatan guncangannya akan sulit diprediksi,” ujarnya.(wdi)
(Fakhri Rezy)