JAKARTA - Pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Di samping itu, kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
Oleh sebab itu, Kementerian PUPR terus gencar membangun bendungan untuk membantu ketahanan air dan pangan dengan membangun bendungan maupun embung.Terutama di berbagai wilayah salah satunya Provinsi Jawa Timur yang juga dikenal sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
Baca juga: Pembangunan Embung Rawa Sari di Tarakan Rampung, Ini Penampakannya
Mengutip setkab, Jakarta, Minggu (5/4/2020), selain Bendungan Bendo, untuk mendukung ketahanan pangan Kementerian PUPR juga membangun dua bendungan lainnya di Jawa Timur yakni Bendungan Gongseng di Bojonegoro dan Bendungan Tukul di Pacitan.
Saat ini konstruksi Bendungan Gongseng telah mencapai 76,92% dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020. Bendungan ini memiliki kapasitas tampungan 22,43 juta m3 berfungsi untuk melayani irigasi seluas 6.191 hektare, layanan air baku 300 liter/ detik, mereduksi banjir 133,27 m3/detik dan pembangkit tenaga listrik sebesar 0,7 MW.
Baca juga: Sudah 85%, Bendungan Way Sekampung Ditargetkan Selesai Akhir 2020
Sementara konstruksi Bendungan Tukul telah mencapai 76,25%. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 8.68 juta m3 untuk untuk mensuplai irigasi seluas 600 hektare dan air baku 300 liter/detik. Bendungan ini juga berfungsi mengurangi banjir di Pacitan karena bendungan ini diharapkan untuk mengendalikan debit banjir yang berasal anak Sungai Grindulu dan waktu pelaksanaan kedua bendungan ini pada 2013-2020.
(Fakhri Rezy)