JAKARTA - Virus corona membuat para investor berbondong-bondong untuk memindahkan investasinya menuju aset yang aman. Namun, tidak dianjurkan kepada para investor untuk mengalihkan investasinya menuju properti.
Chief Economist Bank CIMB Niaga Adrian Panggabean mengatakan, dalam situasi ini tidak tepat jika mengalihkan investasi ke sektor properti. Meski kondisi saat ini portofolio investasi yang likuid juga sedang lesu.
Baca Juga: Realisasi Investasi Tembus Rp210,7 Triliun, Asing Mulai Surut
"Dalam situasi seperti ini, krisis, itu yang dilakukan investor bukan pindah dari yang likuid ke tidak likuid. Atau buang cash terus ke properti. Yang dilakukan orang diversifikasi secara penuh. Pegang cash sedikit, properti tidak dijual, ambil portofolio lain," ujarnya dalam diskusi virtual, Minggu (26/4/2020).
Oleh karena itu, Adrian menyarankan bagi investor untuk cenderung menempatkan dananya di banyak jenis instrumen investasi. Jika sudah memiliki investasi properti lebih baik ditahan dan boleh dijual jika membutuhkan cash.
"Apakah bijak membeli properti saat ini? ya belum tentu juga. Prinsip investasi when have you money, buy the asset, and you sell the asset when you need cash," kata Adrian.