BI Sebut Rupiah Melemah Dipicu Tingginya Kebutuhan Valas Korporasi

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 29 April 2020 13:28 WIB
Uang Rupiah (Foto: Okezone.com)
Share :

"Juga penerapan dan upaya pemerintah ini di berbagai daerah PSBB juga sejumlah pelaku pasar lihat akan turunkan pertumbuhan ekonomi. Kemudian prediksi fitch pertumbuhan ekonomi tahun ini 2,8% lebih rendah dari tahun sebelumnya, meskipun 2,8% lebih tinggi dari perkiraan kami 2,3%," jelasnya.

Namun menurut Perry, ada juga faktor positif seperti surat penawaran lelang Surat Berharga Negara (SBN) yang lebih tinggi menjadi RP44,4 triliun. Hal ini menunjukkan minat investor dalam dan luar negeri untuk membeli SBN.

Kemudian sentimen dari luar negeri adalah penguatan pasar future saham di AS dan Eropa. Menurut Perryhingga akhir tahun nilai tukar diprediksi akan stabil dan menguat ke arah Rp15.000 per USD.

Lalu ditambah dengan kondisi nilai tukar di level Rp15.400an yang masih undervalued, defisit transaksi berjalan yang lebih rendah dari target semula 2,5%-3% PDB.

"Insha Allah pada kuartal I itu di bawah 1,5% PDB. Untuk keseluruhan tahun di bawah 2% jika defisit transaksi berjalannya lebih rendah, berarti kekurangan devisa itu lebih rendah dan mendukung penguatan nilai tukar ke arah fundamentalnya," kata Perry.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya