JAKARTA - Pandemi corona membuat adanya perubahan dari semua sisi. Termasuk juga perubahan pada arah bisnis dan industri di dalam negeri.
Perencana Keuangan Prita Ghozie mengatakan, hampir di semua negara yang dilanda pandemi virus Corona mengalami kontraksi pada sektor industri dan bisnis. Apalagi adanya pandemi ini membuat pergerakan orang dibatasi agar virus tidak semakin meluas.
Baca Juga: Covid-19, Siapkan Dana Darurat untuk Persiapan hingga Desember
Arah bisnis berubah haluan sebab beberapa industri yang selama ini lesu justru bisa moncer karena adanya pandemi corona. Contohnya industri kesehatan dan farmasi.
Begitupun sebaliknya, industri yang biasanya selalu untung dan moncer justru terganggu bisnisnya karena virus corona. Sebagai salah satu contohnya adalah industri manufaktur hingga pariwisata.
Baca Juga: Alasan Harus Punya Dana Darurat, untuk Peristiwa Tak Terduga
"Adanya krisis ada industri yang tiba-tiba drop dan naik. Yang tadinya naik tiba-tiba drop," ujarnya dalam livestreaming Financial season di Instgram Okezone, Kamis (7/5/2020).
Indonesia menjadi salah satu negara yang belum lama terinfeksi virus corona. Sebab, disaat negara lain sudah mulai heboh virus corona di awal tahun, kasus pertama justru baru masuk Indonesia pada awal Maret.
"Saya enggak tahu persis kapan adanya virus corona ini. Tapi kalau sejak pemerintah mengumumkan kasus pertama kita sudah dua bulan di rumah saja. Sudah dua bulan juga beraktivitas dari rumah yang ternyata ujung ujungnya berdampak pada industri," jelasnya.
Menurut Prita, salah satu langkah untuk mengatasi Covid ini adalah dengan menghadapinya bersama-sama. Karena pandemi ini bukan hanya merugikan pada satu orang saja melainkan banyak pihak yang terdampak.
"Pertama-tama tentu saja menghadap ini bersama sama. Kondisi pandemi hampir di semua negara termasuk Indonesia," kata Prita.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)