JAKARTA - Pandemi virus Corona atau Covid-19 membuat sektor penerbangan mengalami tekanan yang sangat luar biasa. Mengingat, jumlah penerbangan juga turun seiring pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah di masing-masing negara.
Beberapa masalah yang dialami maskapai antara lain anjloknya pendapatan hingga dibatalkan seluruh penerbangan. Imbasnya, maskapai terpakasa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Baca Juga: Ini Alasan OJK Tunjuk Bank Jangkar untuk Menjaga Sistem Keuangan
Berikut adalah fakta mengenai industri penerbangan yang dirangkum Okezone:
1. Ratusan ribu penerbangan dibatalkan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di seluruh dunia sudah ada 240.000 penerbangan yang dibatalkan. Angka tersebut masih bisa lebih besar mengingat, angka tersebut hanya dari periode Januari hingga Februari.
"Jumlah penerbangan yang dibatalkan adalah 240.000 (penerbangan di seluruh dunia)," ujarnya dalam rapat virtual dengan Badan Anggaran (Banggar), Senin (4/5/2020).
Baca Juga: Menkeu Sebut Pertumbuhan Pajak Negatif 2,5%
2. Warren Buffett jual saham di sektor penerbangan
Berkshire Hathaway Inc menjual seluruh sahamnya di empat maskapai penerbangan terbesar AS pada April. Hal ini dikarenakan anjloknya industri penerbangan saat ini.
Melansir reuters, Jakarta, Senin (4/5/2020), perusahaan yang dimiliki Warren Buffett tersebut menyatakan dunia telah berubah untuk industri penerbangan. Maka dari itu, Berkshire melepas sahamnya di industri penerbangan.
Buffett mengatakan pandangan industri penerbangan berubah dengan cepat. “Kami membuat keputusan itu dalam hal bisnis penerbangan. Kami mengeluarkan uang dari bisnis pada dasarnya bahkan dengan kerugian besar, ” kata Buffett.