JAKARTA - Ekonomi Jepang telah memasuki resesi dan pandemi virus corona atau coronavirus (Covid-19) kemungkinan akan memperburuk ekonomi Matahari Terbit tersebut.
Melansir CNN, ekonomi Jepang berkontraksi minus 0,9% pada kuartal I-2020. Kendati demikian, kontraksi ekonomi Jepang yang minus 0,9% lebih baik dari perkiraan sebelumnya minus 1,2%.
Baca Juga: IMF Sebut Covid-19 Picu Resesi, Apa Kata BI?
Ekonomi Jepang sudah berjuang sebelum adanya virus corona. Aktivitas ekonomi Jepang berkontraksi akhir tahun lalu ketika negara itu menyerap kenaikan pajak penjualan dan bergulat dengan akibat Topan Hagibis, badai kuat yang melanda negara Jepang pada musim gugur yang lalu.
Meskipun virus mulai membebani negara itu pada awal 2020, analis menyatakan bahwa ekonomi Jepang kuartal I-2020 tidak terlalu berdampak karena virus corona.
"Penurunan tajam dalam output pada kuartal pertama menunjukkan penyebaran virus telah memberikan pukulan signifikan terhadap aktivitas ekonomi pada bulan Maret," kata ekonom Jepang Capital Economics, Tom Learmouth.
Baca Juga: Sri Mulyani: Ekonomi RI Bisa Tumbuh Negatif di Dua Kuartal
Dia memperkirakan, ekonomi Jepang akan bisa lebih buruk lagi pada kuartal II-2020. Diperkirakan ekonomi Jepang minus 12%.
Sementara itu, sektor konsumsi swasta yang berkontribusi lebih dari setengah ekonomi Jepang, turun -0,7% dan itu sebelum pemerintah menyatakan keadaan darurat yang menyebabkan restoran nasional dan penutupan ritel.
"Itu hanya puncak gunung es," kata Learmouth. "April dan Mei akan jauh lebih buruk," tegasnya.