Sebuah survei yang dilakukan Facebook terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) menemukan bahwa, di antara UKM yang telah tutup di tengah krisis pandemi Covid-19, hanya 45 persen yang berencana untuk mempekerjakan kembali mantan karyawannya saat mereka membuka usahanya lagi.
Survei Facebook terhadap UKM ini merupakan hasil kolaborasi dengan Bank Dunia dan Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi guna mengumpulkan data soal iklim bisnis di tengah pandemi saat ini.
Untuk mengumpulkan data itu, Facebook mensurvei sekitar 86.000 karyawan, pemilik, dan manajer UKM. Ternyata hasil temuannya tidak menggembirakan.
Sebanyak 31 persen dari bisnis di AS baru-baru ini tutup di tengah pandemi Covid-19 dalam tiga bulan terakhir. Sementara 52 persen dari wirausaha telah menutup bisnis pribadinya.
Sebanyak 45 persen dari UKM mengatakan, mereka akan mempekerjakan kembali mantan karyawannya. Namun hanya 32 wirausaha akan memperkerjakan kembali mantan karyawannya.
Coba baca:10 Perusahaan Aplikasi Terpopuler Dunia Saat Covid-19, Dikuasai oleh Facebook
Survei Facebook juga menemukan bahwa 19 persen pemilik bisnis masih membayar upah kepada karyawan meskipun bisnis mereka ditutup. Sementara hanya 9 persen dari wirausaha melakukan hal yang sama.
Seperti dilansir dari Gizmodo, Selasa (19/5/2020), menurut perkiraan Facebook, 43 persen hotel, kafe, dan restoran telah melaporkan penghentian operasinya dalam beberapa bulan terakhir. Sedangkan 41 persen bisnis di bidang layanan kesehatan dan kecantikan seperti layanan kebugaran dan salon rambut melaporkan mereka telah menutup pintunya.
Coba baca: 5 Perubahan Perilaku Digital Akibat Covid-19, Pengguna Medsos Meningkat Jadi 3,81 Miliar
Ketika Facebook menanyakan para pebisnis, apakah mereka akan mempekerjakan kembali mantan karyawan mereka setelah usahanya dibuka kembali, hasilnya bervariasi di setiap sektor.