JAKARTA - Pandemi virus corona tidak melulu disikapi dengan negatif. Banyak hal positif yang bisa dilakukan meski berada dalam situasi yang tidak biasa.
Seperti yang dilakukan seorang personil Kepolisian Resor Labuhanbatu Aiptu Sholihin. Di tengah pandemi Covid-19, dirinya berhasil memperoleh keuntungan Rp15 juta dari hasil budidaya lalat yang dikelolanya.
Dirinya mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir ini, usai bertugas sebagai personil Kepolisian. Dirinya melakukan budidaya lalat BSF di atas tanah berukuran empat rante, di Kelurahan Aek Paing, Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara.
“Di tengah pandemi Covid-19 dengan berbudidaya lalat black soldier fly atau BSF. Setiap bulannya bisa memperoleh keuntungan Rp15.000 dari hasil budi daya lalat,” ujarnya, dikutip dari iNews Tv, Rabu (3/6/2020).
Menjabat sebagai kasi teknik informatika Polri di Polres Labuhanbatu, Sholihin membeberkan penakaran lalat BSF berawal dari gagasan anaknya yang kini masih kuliah di Pulau Jawa. Dikarenakan cara penakarannya yang mudah dan tidak perlu modal besar, akhirnya dirinya menekuni ternak lalat ini.
Menurutnya, satu ekor betina BSF dapat menghasilkan sekitar 600 telur, maka hanya dibutuhkan sekitar 20 ekor lalat super betina untuk menghasilkan 10.000 larva atau maggot BSF yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Dan setiap dua hingga tiga hari sekali telur lalat dapat dipanen 200 gram dengan per satu gram dibandrol seharga Rp10.000.
“Selain telur lalat, memperoleh penghasilan dari penjualan maggot atau larva yang merupakan ulat yang masih berwarna putih yang dijual Rp8.000 per kilogramnya dan untuk kurva ulat berwarna hitam dijual Rp80.000 per kilogramnya,” ujarnya.
Dalam penjualan telur, larva dan kurva ini, dirinya memanfaatkan jejaring sosial hingga ke provinsi tetangga seperti Riau dan Aceh maupun konsumen yang langsung datang ke lokasi penakarannya.
Dirinya pun berharap masyarakat khususnya rekan-rekan sesama Polri untuk melakukan hal yang sama guna menambah penghasilan bagi keluarga. Dan dirinya akan bersedia untuk berbagi ilmu dan memberikan waktu bagi siapa saja yang ingin bertanya seputar budidaya lalat super ini. (fbn)
(Fetra Hariandja)