JAKARTA - PT Persuahaan Listrik Negara (Persero) mencatat laba rugi pada tiga bulan pertama tahun ini atau kuartal I 2020 sebesar Rp38,8 triliun. Sedangkan pendapatan perseroan mencapai Rp72,7 triliun
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/6/2020), perseroan membukukan penjualan tenaga listrik sebesar Rp70,2 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. Kemudian penyambung pelanggan mencapai Rp1,8 triliun dan lainnnya Rp622 miliar, sehingga total pendapatan usaha PLN mencapai Rp72,7 tirliun.
Baca Juga: Punya 1 kWh Bisa Dipakai Buat Apa Saja Sih? Ini Rinciannya
Kemudian, untuk beban usaha seperti bahan bakar dan pelumas sebesar Rp30,7 triliun, pembelian tenaga listrik Rp25,8 triliun, sewa Rp1 triliun, kepegawaian Rp5,6 triliun, penyusutan aset tetap sebesar Rp8,8 triliun, penyusutan aset hak guna Rp698 miliar dan lain-lain sebesar Rp1,77 triliun. Total beban usaha PLN sebesar Rp78,7 triliun.
Baca Juga: Surati PLN, Menperin Minta Tunda Pembayaran Listrik Industri
Untuk rugi usaha sebelum subsidi dan pendapatan kompensasi mencapai Rp6,09 triliun. Laba usaha setelah subsidi Rp6,8 triliun.
Sedangkan laba (rugi) sebelum pajak mencapai Rp53,9 triliun. Manfaat (beban) pajak Rp15,04 triliun dan laba rugi periode tahun berjalan Rp38,8 triliun.
(Feby Novalius)