Tetapi, tanda-tanda kerusakan ekonomi yang disebabkan pandemi itu masih tampak, karena tingkat penjualan antara bulan Maret, ketika gangguan perekonomian dimulai, dan bulan Mei turun 10,5% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Angka bulan Mei menunjukkan kenaikan 188% dibanding bulan sebelumnya dalam penjualan pakaian, dan kenaikan 89% dalam penjualan perabotan rumah tangga.
Kedua sektor ini menderita dampak paling besar akibat penutupan kegiatan ekonomi. Bisnis e-commerce atau perdagangan online menunjukkan kenaikan sembilan%, dan penjualan bensin, yang anjlok bulan April di tengah kemelut karena penutupan ekonomi dan peningkatan pasokan minyak, naik 12,8% bulan Mei.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)