JAKARTA - Milenial bisa terjebak pada keadaan yang tak menguntungkan jika salah kelola keuangan. Untuk itu, cara mengelola keuangan yang cerdas menjadi kunci meraih kesuksesan.
Dalam tataran yang lebih luas, kemampuan mengelola keuangan dapat menguntungkan milenial sehingga berdampak besar pada kondisi ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Milenial Atur Pengeluaran agar Tak Boncos di Masa Pandemi Covid-19
Apalagi, Indonesia akan menghadapi bonus demografi di mana angkatan kerja lebih banyak dibandingkan usia bukan angkatan kerja. Generasi milenial yang mandiri secara keuangan dapat bersaing pada kompetisi yang ketat.
CEO Jouska Aabar Abyasa Aabar Abyasa mengatakan, berapa pun banyaknya penghasilan seseorang, secara umum biaya kebutuhan dasar mereka sama dengan orang yang berpenghasilan standar. Lantaran itu, penting bagi seseorang untuk bijak kelola keuangan.
Baca Juga: Milenial Tak Boleh Cengeng, Harus Bisa Adaptasi dengan Dunia Kerja
Dia melihat ada sisi positif dari pandemi Covid-19. Orang-orang mulai menyadari pentingnya memiliki cadangan uang atau tabungan (saving). Cuma, dia menyoroti salah pemahaman tentang menabung yang ditanamkan sejak dini.
“Sejak kecil biasanya diajari menabung. Sayangnya ketika dewasa menabung ada masa balas dendam. Beli barang enggak penting (dari uang menabung, menabung untuk beli mobil mewah). Yang utama berapa pun pendapatan yang akan dikeluarkan harus sebutuhnya dan sebaik-baiknya,” kata dia, dikutip dari Solopos, Jumat (19/6/2020).
Menurut Aabar, menjadi seorang miliarder dimulai dari mindset dan mental dalam mengonsumsi barang atau kebutuhan. Mengambil keputusan menabung dan investasi lebih mudah setelah paham kebutuhan dasar tersebut.
Menabung dapat dilakukan setelah menyesuaikan kebutuhan dana darurat. Sementara investasi dapat dilakukan dengan cara menanam modal usaha di lingkungan sekitar, investasi pada pasar modal, atau surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah.
Dia memberikan tips investasi aman dengan cara mempelajari regulasi yang berlaku. Generasi milenial memiliki akses yang mudah mendapatkan informasi mengenai regulasi serta produk investasi. Hal tersebut tentu akan membantu milenial kelola keuangan.
(Feby Novalius)