PNM Minta Tambahan Rp1,5 Triliun ke Erick Thohir, Buat Apa Sih?

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 24 Juni 2020 16:57 WIB
Erick Thohir (Foto: Dok BUMN)
Share :

JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM meminta tambahan suntikan modal lagi sebesar Rp1,5 triliun. Ini di luar dari suntikan modal pemerintah yang tertuang dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi virus corona.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, tambahan suntikan modal ini akan digunakan untuk menutupi utang, sehingga rasio utang terhadap ekuitas atau debt equity ratio (DER) Perusahaan bisa ditekan.

“DER kami yang salah satu paling utama melatarbelakangi usulan kami mendapatkan PMN dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN),” ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Rabu (24/6/2020).

Baca Juga: Erick Thohir Hanya Izinkan 4 BUMN Raih PMN 

Menurut Arief, saat ini posisi DER PNM per Mei 202 sudah mencapai 7,8 kali, sehingga jika suntikan modal ini tak dikabulkan, maka DER akan makin membengkak 12,3 kali.

“Jadi kalau tanpa PMN diperkirakan DER kami sudah melampaui 12,3 kali. Dan itu sudah tidak mungkin kami mendapatkan pendanaan baik dari kreditur maupun dari investor. Kalau sekarang di posisi sekitar 7,8 kali, masih tetap kurang sebetulnya,” jelas Arief.

Selain itu, PMN ini dibutuhkan untuk meningkatkan penyaluran modal ke nasabah Mekaar. Menurut Arief, dengan PMN maka penyaluran modal ke nasabah di tahun 2020 bisa mencapai Rp14,7 triliun, dan di tahun 2024 mencapai Rp48 triliun.

“Walaupun ini sangat kecil kemampuan pencapaiannya karena kami tidak bisa melakukan fundraising lagi dengan meningkatnya DER. Paling tidak kami di 2020 kalau tidak mendapat tambahan PMN Rp1 triliun, hanya Rp12 triliun pembiayaan khusus Mekaar yang bisa kami salurkan, dan hanya Rp27,8 triliun di 2024,” kata Arief.

Baca Juga: Badai PHK Gegara Corona, BUMN Ini Justru Rekrut 1.490 Karyawan Baru 

Arief berharap PMN ini akan dicairkan pada Desember mendatang. Mengingat pada September keuangan atau cashflow perusahaan sudah mengalami minus.

“Kapan kami butuh PMN? Kalau boleh kami usulkan kami bisa mendapat tambahan PNM yang Rp1,5 triliun ini di bulan Desember. Karena dalam bulan September ini cashflow kami sudah minus kalau tetap harus menyalurkan dan tetap harus memenuhi kewajiban kami kepada investor dan sebagainya,” jelas Arief.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya