Setidaknya, 1 kali sebulan coba bangun obrolan santai dengan pasangan. Saat ingin diskusi yang lebih serius misalnya beli rumah, memilih sekolah anak bahkan liburan maka manajer keuangan harus bawa data net worth statement dan cashflow budget agar obrolan tidak jadi ngalor ngidul.
Bahkan, Prita sendiri, hingga saat ini menyimpan semua data keuangan di folder khusus. Jadi, setiap suaminya menanyakan soal aset, dirinya punya jawaban dengan data.
Baca juga: Uang Pesangon Disarankan Tak untuk Investasi Emas, Apa Alasannya?
2. Simpan Argumen untuk Masalah
Keluhan seperti "Duh istriku boros banget" atau "sebelu, suami kabur mulu sepedaan sama genknya" dan lainnya jangan didiamkan. Keluhan kecil, bisa jadi besar jika tidak diselesaikan.
Tapi, simpan argumen untuk hal besar seperti penentuan prioritas tujuan keuangan, metode budget apa yang dipakai, hingga komitmen berinvestasi. Prita dan Suaminya punya hobi yang tidak perlu dipahami satu sama lain. Tetapi, mereka tidak pernah meributkan hal tersebut karena masing-masing punya jatah shopping account suami-istri.