Tantangan Startup Pertanian, Banyak Petani Belum Melek Digital

JAKARTA – Mayoritas petani masih belum melek digital dalam memasarkan produk hasil pertaniannya. Masalah itu tak membuat patah arang seorang Co-Founder TaniHub Group Michael Jovan Sugianto untuk terus melakukan pendekatan dan meyakinkan ke mereka bahwa penjualan melalui e-commerce lebih efektif serta menguntungkan.

“Tantangan terbesar kami adalah mendekati petani untuk meyakinkan mereka untuk bergabung dengan TaniHub dan memberikan pemahaman tentang manfaat penggunaan teknologi sebagai alat untuk membantu mereka,” kata Michael kepada Okezone, Rabu (8/7/2020).

 Baca Juga: Jual Hasil Pertanian, Petani Zaman Now Harus Kuasai E-Commerce

Dia menjelaskan, para petani merasa bahwa aktivitas mereka selama ini yang tak memanfaatkan perkembangan teknologi pun tak bermasalah. Alhasil, ketika dirinya tak melakukan pendekatan lebih intens, akhirnya mereka acuh terhadap penawarannya.

“Masih ada skeptisisme di antara petani, misalnya mengapa mereka harus menggunakan teknologi, kalau selama ini tanpa teknologi pun mereka tidak ada masalah,” ujarnya.

Dia meminta kepada setiap tim yang ada di lapangan untuk selalu berinteraksi kepada setiap petani yang menjadi mitranya. Sehingga, mereka tertarik untuk bergabung dan terus menjadikan TaniHub sebagai rekan kerjanya.

Baca Juga: Janjikan Keuntungan Berlipat, Jangan Ragu untuk Bisnis Pertanian

“Biasanya, kami lebih aktif melakukan akuisisi saat masa panen dan melakukan pendekatan melalui kelompok-kelompok tani ketimbang secara individual,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, tantangan lainnya adalah membasmi para tengkulak yang memotong nafkah para petani.

“Namun, tujuan kami adalah untuk memberikan opsi alternatif kepada petani, bahwa dengan bantuan teknologi, kami dapat menjamin agar hasil panen mereka dapat diserap seluruhnya dengan harga yang fair atau wajar, sehingga petani bisa memilih opsi mana yang lebih menguntungkan,” kata dia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)