JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengungkap berbagai fakta menarik, mulai dari gerbong kereta retak hingga pendapatan yang anjlok karena virus corona. Hal tersebut diungkap langsung dalam rapat dengar pendapat dengan Komis VI DPR.
Selain itu, Kereta Api Indonesia (KAI) juga meminta adanya kelonggaran persyaratan penumpang saat ingin berpergian naik kereta. Utamanya saat menuju Jakarta.
Okezone telah merangkum fakta-fakta menarik soal keluhan KAI, Sabtu (11/7/2020):
1. Pendapatan KAI Anjlok
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyebut pandemi virus Corona membuat pendapatan perseroan anjlok. Hal ini disebabkan karena masyarakat masih enggan dan juga takut untuk bepergian menggunakan kereta.
Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan, biasanya KAI membukukan pendapatan sebesar Rp2,3 triliun sebelum adanya Corona. Namun saat ini pendapatan rata-rata KAI mencapai Rp500 Miliar.
"Pendapatan kami mengalami penurunan. Kalau kondisi normal Rp2,3 triliun. Sekarang hanya Rp500 Miliar," ujarnya.
2. KAI Minta Dana Talangan Rp3,5 Triliun
Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan, untuk menutupi dan membantu cashflow perseroan meminta dana talangan sebesar Rp3,5 triliun kepada pemerintah. Mengingat pada akhir tahun, keuangan KAI diprediksi akan berada pada posisi minus Rp3,4 triliun.
Asal tahu saja, pada awal tahun yakni Januari sebenarnya pendapatan perseroan cukup bagus yakni Rp2,3 triliun. Namun pada Februari, pendapatan prseroan mulai turun menjadi Rp1,2 triliun saja.
Lalu pada Maret, pendapatan perseroan semakin anjlok karena hanya mendapatkan Rp890 miliar saja. Dan penurunan berlanjut hingga April yang hanya membukukan pendapat Rp684 miliar saja.
3. KAI Keluhkan Kualitas Kereta INKA
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, hal ini sangat mengakhawatirkan bagi perseroan. Mengingat 90% dari gerbong yang ada merupakan produksi dari INKA
"Kami sampaikan bahwa dari sarana kita itu mayoritas dari INKA, hampir 90%. Kami sekarang ini sedang menghadapi masalah dengan INKA karena ada permasalahan gerbong retak," ujarnya.
4. KAI Lapor ke Erick Thohir
Didiek mengaku sudah menyampaikan hal ini kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi Sadikin bersama dengan Kementerian Perhubungan juga sudah menggelar pertemuan untuk mencari jalan keluar atas keretakan gerbong kereta buatan INKA.