Bank Dunia Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya 0% Tahun Ini

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Kamis 16 Juli 2020 12:31 WIB
Ekonomi RI (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - World Bank atau Bank Dunia memprediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia riil diperkirakan berada di angka 0% pada tahun 2020 akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

Pada 2021, diproyeksikan untuk mengalami peningkatan sebesar 4,8%. Hal ini seiring dengan peningkatan konsumsi swasta yang mulai pulih dari pandemi virus corona. Pada 2022, PDB Indonesia diprediksi sebesar 6,0% dengan kuatnya pertumbuhan investasi dan rendahnya angka dasar perhitungan pada tahun-tahun sebelumnya. Demikian seperti diungkap dalam laporan Bank Dunia, Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Baca Juga: Ekonomi Global Diprediksi Minus 5,2%, World Bank Ingatkan Indonesia soal Resesi 

Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen mengatakan, pertumbuhan ekonomi akan turun dengan cukup signifikan. Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan di kisaran 0% yang mana bisa menimbulkan resesi.

"Proyeksi ekonomi Indonesia akan turun karena didasari hal, pertama kontraksi ekonomi global, kedua ekonomi Indonesia akan terbuka kembali per Agustus, dan ketiga tidak ada gelombang kedua dari pandemi," ujar Satu.

Sementara itu, sejalan dengan permintaan domestik dan eksternal yang melemah secara signifikan dikarenakan lockdown dan pembatasan perjalanan terkait pandemic Covid-19, pertumbuhan PDB Indonesia merosot dari 5% secara year-over-year pada kuartal IV tahun 2019 menjadi 3% pada kuartal I tahun 2020, pertumbuhan per kuartal terendah sejak tahun 2001.

Dari sisi produksi terjadi perlambatan luas di lintas-sektor; manufaktur, konstruksi, dan beberapa sektor dengan nilai tambah rendah mengalami pertumbuhan sectoral yang nyaris hanya setengahnya dari angka di kuartal IV tahun 2019. Sebaliknya, pertumbuhan sektor-sektor layanan yang intensif di bidang IPTEK, termasuk layanan digital, keuangan, pendidikan, dan kesehatan, mengalami peningkatan.

Baca Juga: BKPM Pangkas Target Investasi Jadi Rp817,2 Triliun, Bahlil: Covid-19 Belum Berakhir 

Pemerintah telah mengumumkan suatu paket senilai 4,3% dari PDB. Bersamaan dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah, maka defisit keuangan diprediksikan akan meningkat hingga 6,3% dari PDB pada tahun 2020.

Paket ini meliputi alokasi yang lebih besar di sektor kesehatan, peningkatan bantuan sosial secara signifikan, program kredit bagi UMKM dan suntikan ekuitas untuk bank-bank yang merestrukturisasi pinjaman mereka kepada UMKM.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya