Sementara itu, sejalan dengan permintaan domestik dan eksternal yang melemah secara signifikan dikarenakan lockdown dan pembatasan perjalanan terkait pandemic Covid-19, pertumbuhan PDB Indonesia merosot dari 5% secara year-over-year pada kuartal IV tahun 2019 menjadi 3% pada kuartal I tahun 2020, pertumbuhan per kuartal terendah sejak tahun 2001.
Dari sisi produksi terjadi perlambatan luas di lintas-sektor; manufaktur, konstruksi, dan beberapa sektor dengan nilai tambah rendah mengalami pertumbuhan sectoral yang nyaris hanya setengahnya dari angka di kuartal IV tahun 2019. Sebaliknya, pertumbuhan sektor-sektor layanan yang intensif di bidang IPTEK, termasuk layanan digital, keuangan, pendidikan, dan kesehatan, mengalami peningkatan.
Baca Juga: BKPM Pangkas Target Investasi Jadi Rp817,2 Triliun, Bahlil: Covid-19 Belum Berakhir
Pemerintah telah mengumumkan suatu paket senilai 4,3% dari PDB. Bersamaan dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah, maka defisit keuangan diprediksikan akan meningkat hingga 6,3% dari PDB pada tahun 2020.
Paket ini meliputi alokasi yang lebih besar di sektor kesehatan, peningkatan bantuan sosial secara signifikan, program kredit bagi UMKM dan suntikan ekuitas untuk bank-bank yang merestrukturisasi pinjaman mereka kepada UMKM.
(Dani Jumadil Akhir)