Kemiskinan RI Naik Jadi 26,4 Juta Orang, Faktanya yang Tertinggi di Jakarta

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Sabtu 18 Juli 2020 09:46 WIB
Kemiskinan (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 mencapai 26,42 juta orang atau meningkat 1,63 juta orang dibanding September 2019. Jika dibandingkan Maret 2019, meningkat 1,28 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan wilayah DKI Jakarta yang mengalami penduduk miskin tertinggi di Indonesia. Adapun, penduduk miskin di perkotaan mencapai 7,38%, naik dibandingkan September 2019 sebesar 6,56%.

Berikut adalah fakta kenaikan angka kemiskinan yang dirangkum Okezone, Sabtu (18/7/2020):

Baca Juga: Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Naik Jadi 26,4 Juta Orang 

1.Naik karena Covid

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan jumlah penduduk miskin terjadi sejak adanya pandemi virus corona. Persentase juga naik dan indeks kedalaman juga meningkat.

Secara persentase, penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78%, meningkat 0,56% poin terhadap September 2019 dan meningkat 0,37% poin terhadap Maret 2019.

2. Paling Tinggi di Jakarta

BPS mencatat wilayah DKI Jakarta mengalami penduduk miskin tertinggi di Indonesia. Adapun, penduduk miskin di perkotaan mencapai 7,38%, naik dibandingkan September 2019 sebesar 6,56%.

"Mayoritas provinsi mengalami kenaikan persentase kemiskinan. Tertinggi DKI naik 1,11 poin. Jabar naik 1,06 poin. Jatim, Yogyakarta juga naik," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual.

Baca juga: Penduduk Miskin di Perkotaan Naik 1,3 Juta Orang, Penambahannya Lebih Banyak dari Desa

3. Orang Miskin di Kota Naik 1,3 Juta

Suhariyanto menjabarkan, penduduk miskin di daerah perkotaan tercatat 7,38% pada Maret 2020. Besaran tersebut naik 0,82% dibandingkan September 2019 yang sebesar 6,56%.

"Dibanding September 2019, jumlah penduduk miskin Maret 2020 di daerah perkotaan naik sebanyak 1,3 juta," ujarnya dalam data BPS.

Dirinya mengatakan, jumlah penduduk miskin di perkotaan hingga Maret 2020 mencapai 11,16 juta. Naik dibandingkan dengan September 2019 yang mencapai 9,86 juta.

4. Penduduk Miskin Naik 0,22%

Untuk penduduk miskin di daerah perdesaan juga mengalami kenaikan 0,22% pada Maret 2020 menjadi 12,82%. Di mana, dibandingkan dengan September 2019 yang sebesar 12,6%.

"Sementara itu, daerah perdesaan naik sebanyak 333,9 ribu orang," ujarnya.

Dari data tersebut, ada sekira 15,26 juta orang miskin di pedesaan pada Maret 2020. Hal ini dibandingkan dengan periode September 2019 yang sebesar 14,93 juta.

5. Orang Miskin Paling Banyak di Pulau Jawa

Dari data BPS, dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa yang mencapai 14,05 juta orang. Dengan data orang miskin di perkotaan mencapai 7,49 juta dan perdesaan mencapai 6,56 juta.

Sementara itu, di posisi kedua adalah Pulau Sumatera yang mencapai 5,84 juta orang miskin. Dilanjutkan dengan Bali dan Nusa Tenggara yang mencapai 2,03 juta orang miskin.

Di urutan keempat, Pulau Sulawesi mencatat ada sekira 2,01 juta orang miskin. Di bawahnya, Maluku dan Papua yang mencapai 1,52 juta orang miskin.

Baca juga: Waduh, Ada 92 Daerah Belum Perbarui Data Kemiskinan Sejak 2015

6. Anggaran Bansos Ditambah

Menanggapi kenaikan angka kemiskinan, Menteri Keuangan Sri Mulyani siap menambah anggaran bantuan sosial. Hal ini untuk mengurangi pengangguran kemiskinan yang meningkat.

"Jadi kita tambah bantuan sosialnya kayak kita berikan beras dan menambah kredit dalam bentuk bansos untuk UMKM jadi ini betul-betul membantu usaha mikro dan mekaar," kata Sri Mulyani.

7. Garis Kemiskinan Rp2.118.678

Pada Maret 2020, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,66 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.118.678,-/rumah tangga miskin/bulan.

"Untuk Garis Kemiskinan pada Maret 2020 tercatat sebesar Rp454.652 per kapita per bulan, dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 335.793 (73,86%) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp118.859 (26,14%)," jelas Suhariyanto.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya