JAKARTA - Bisnis makanan rumahan ternyata tidak selalu berjalan mulus. Meski terlihat mudah dan juga minim risiko, tetap saja ada ada risiko yang harus diperhatikan.
Menurut Owner dari Dapur Makaro Disfiyant Glienmourinsie, dalam menjalankan bisnis masakan rumahan, tantangan dan kendala yang dihadapi selalu ada. Contohnya, meski punya beberapa teman influencer, namun tidak menjamin produk yang dijual bisa langsung laku.
Baca Juga: Unik dan Kreatif Jadi Kunci Buka Usaha Kopi
Karena pada awalnya, pesan makanan Glien masih relatif sedikit. Bahkan, keuntungan yang didapat dari menjual makanan hanya ratusan ribu Rupiah.
"Kalau kendala pasti ada yaa, enggak mentang-mentang saya punya teman banyak influencer tiba-tiba langsung banyak yang pesan itu enggak. Tidak semulus itu. Saya awalnya sempat skeptis dengan apa yang saya jual," ujarnya saat dihubungi Okezone, Sabtu (18/7/2020).
(Foto: Owner Dapur Makaro Glien)
Menurut Wanita yang berusia 31 tahun ini, kendala dan tantangan lainnya adalah beberapa pelanggan yang sudah sempat membeli namun tidak lagi pesan.
Di sini, kata Glien, pelaku usaha jangan puas diri bila produk yang dijualnya sudah laku. Meskipun sudah dibeli dan direview bagus, belum tentu produk tersebut akan dibeli terus oleh pelanggan.
Baca Juga: Founder Janji Jiwa: Bisnis Kopi Tetap Eksis hingga 5 Tahun ke Depan
"Apalagi ada teman-teman saya yang memang beli nih pertama, cuma kok besok-besoknya enggak beli-beli lagi. Saya sempat insecure apa makanan saya enggak enak ya?" kata Glien.
Apalagi produk yang kita jajakan merupakan makanan lauk-pauk. Biasanya seseorang membutuhkan variasi lauk supaya tidak bosan ketika makan dengan menu itu-itu saja.
"Apa kemarin makanan saya dipuji, terus pasti dia beli lagi ternyata enggak. Karena konsep pemikiran orang beli lauk itu enggak seperti itu. Minggu ini mereka beli lauk mereka pasti ada rasa bosan, enggak mungkin besoknya minggu depannya mereka pesen lagi. Dan itu kita berkaca sama nasi bakar dan mentai sekarang. Misalnya ada orang nih pesannya seminggu sekali tapi konsisten," jelas Glien.
Namun untungnya, Glien selalu terbantu oleh pelanggan baru yang berdatangan. Karena setiap pembeli yang memposting review-nya di media sosial seperti Instagram akan mendatangkan konsumen baru.
"Berarti kepinginannya dia itu enggak setiap hari. Nah dengan dia review di Instagram meng-influence merkea juga maka datanglah pelanggan baru," kata Glien
(Feby Novalius)