JAKARTA - Menjadi petani bukan hanya sekedar menanam padi dan bercocok tanam. Banyak risiko yang dihadapi oleh seorang petani seperti salah satunya gagal panen.
Untuk menghadapi risiko tersebut, Pemerintah meluncurkan Asuransi Usaha Tani Padi atau AUTP. Diharapkan, kehadiran program tersebut menjadi solusi baik bagi para petani dalam menghadapi masalah pengelolaan pertanian.
Baca Juga: Kisah Petani Milenial, Covid-19 Bikin Penjualannya Meroket 150%
Beberapa manfaat yang diberikan oleh asuransi tersebut di antara lain premi yang murah sampai melindungi dari risiko gagal panen. Berikut beberapa manfaat jelas dari Asuransi Usaha Tani Padi seperti yang dilansir dari Instagram Kementerian Pertanian, Selasa (28/7/2020).
1. Premi asuransi rendah
Premi AUTP sangat rendah, yakni 3% dari ongkos produksi per musim tanam (OPT). Dengan ongkos, Rp6 juta per hektar per musim tanam, maka premi AUTP hanya Rp180 ribu per hektar per musim. Pemerintah memberi subsidi 80% untuk pembayaran premi, sehingga petani hanya membayarkan Rp36 ribu per hektar per musim.
Baca Juga: Petani Milenial RI Baru 29%, Regenerasi Mutlak Dilakukan
2. Daftarkan lewat aplikasi SIAP
Kementan RI telah bekerja sama dengan Jasindo untuk memudahkan pendaftaran dan pendataan asuransi. Petani pun bisa mendaftar melalui aplikasi sistem informasi asuransi pertanian (SIAP) di situs Jasindo. Untuk mendaftarkan diri, petani juga akan mendapat pendampingan khusus dari petugas Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) Kecamatan serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
3. Klaim cepat kurang 14 hari
Klaim asuransi diterima petani dengan syarat intensitas kerusakan mencapai 75% dari total lahan. Pembayaran ganti rugi paling lambat 14 hari sejak berita acara hasil pemeriksaan kerusakan.
4. Melindungi dari risiko gagal panen
Usaha pertanian berisiko cukup besar. Penyebab gagal panen bisa karena iklim, serangan hama, maupun ongkos produksi tanam yang tinggi. Dengan mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), Petani mendapat ganti rugi jika terjadi gagal panen.
5. Pendaftaran jenjang
Waktu pendaftaran bisa dilakukan kapan pun. Paling lambat petani bisa mendaftar sebulan sebelum musim tanam mulai.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)