Baca juga: Ganjil-Genap Dimulai, Pengusaha Logistik Kirim Barang dengan Motor
“Kalau protokol kesehatan tidak diterapkan, kita kan melonggarkan PSBB di tengah masih tingginya Covid-19, sehingga ketika nanti tinggi lagi, bisa kita kembalikan ke PSBB lagi,” ujarnya.
Dia menyebut keputusan pemerintah yang kini melonggarkan PSBB saja belum member dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Karena bila sebuah negara memutuskan memberhentikan suatu aktivitas ekonomi, maka pertumbuhannya akan bergerak lambat.
“Nampaknya roda ekonomi ini seperti mesin diesel, panasnya lama, beda dengan mesin bensin. Jadi itu yang perlu jadi catatan, ketika itu berhenti, kita mau nyalain lagi susah,” kata dia.
(Fakhri Rezy)