Pada tahun ini, Waskita Karya menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp26 Triliun. Sampai dengan Juni 2020, WSKT sudah mengantongi 30% dari target nilai kontrak baru tersebut dan manajemen optimis untuk dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan.
“Ke depannya, Waskita akan fokus untuk menggarap proyek-proyek konvensional sehingga tidak akan banyak bergantung pada proyek dari business development ataupun proyek jalan tol saja.” ujar Destiawan.
“Selain itu dalam rangka mengendalikan beban keuangan dan leverage, Waskita akan lebih selektif dalam mengikuti proyek dengan skema turnkey. Waskita akan mulai fokus untuk melakukan ekpansi ke pasar luar negeri. Kami sudah memetakan potensi proyek di beberapa Negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika,” tambahnya. (feb)
(Rani Hardjanti)