JAKARTA - Harga emas turun dari level tertinggi pada perdagangan Senin waktu setempat. Hal tersebut disebabkan karena dolar menguat pada akhir sesi perdagangan. Sementara investor menunggu kesepakatan soal bantuan AS untuk membantu ekonomi yang dilanda pandemi.
Spot emas turun 0,2% menjadi USD2.030.26 per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi USD2.072,50 pada perdagangan Jumat. Emas berjangka AS ditutup naik 0,6% menjadi USD2.039,70.
Baca Juga: Emas Antam Turun Lagi, Berikut Daftar Harga Terbaru
"Ini hanya penurunan alami dalam tren naik. Orang-orang hanya mengambil untung karena emas telah bergerak naik begitu cepat dan dolar telah naik selama dua hari terakhir," kata Kepala Investor Global AS Michael Matousek, dilansir dari CNBC, Selasa (11/8/2020).
Emas tertekan dolar AS sedang menguat karena investor fokus pada paket bantuan AS dan pertemuan AS-China pada 15 Agustus.
Baca Juga: Akhirnya, Harga Emas Antam Turun Ceban
Meski demikian, harga emas mendapat sedikit kenaikan setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan, kesepakatan soal bantuan AS dapat dicapai pada minggu ini. Akan tetapi emas balik menurun setelah dia menolak mengatakan kapan pembicaraan dapat dilanjutkan.
“Pemerintah di seluruh dunia tidak akan berhenti mencetak uang untuk memerangi Covid dalam jangka pendek dan emas akan mendapatkan keuntungan darinya. Target emas berikutnya adalah USD2.090 per ounce," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Bob Haberkorn
Sebagai informasi, harga emas telah naik sekira 34% sepanjang tahun ini di tengah kasus Covid-19 yang telah menghantam ekonomi global.
Sementara itu, harga perak melonjak sebanyak 3,9% ke level USD29,20 per ounce. Platinum naik 2,8% menjadi USD988,53. Palladium naik 2,7% menjadi USD2.234,59. (feb)
(Rani Hardjanti)