Sri Mulyani: Vaksin Covid-19 Harus Mempertimbangkan Label Halal

Rina Anggraeni, Jurnalis
Kamis 20 Agustus 2020 15:20 WIB
Vaksin Virus Corona dari China Siap Didistribusikan ke Indonesia pada 2021. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta industri farmasi yang sedang mengkaji pembuatan vaksin Covid-19 harus berlabel halal.

Di mana saat ini pemerintah bekerjsama dengan industri farmasi asal China, Sinovac dalam pembuatan vaksin Covid-19. Selain itu berencana bekerjasama dengan Arab Saudi dalam pembuatan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Erick Thohir: Insya Allah Januari-Februari 2021 Kita Bisa Vaksinasi Secara Massal

"Kita ketahui potensi industri halal sangat tinggi di Indonesia. Jadi kita meminta dan mendorong industri farmasi dalam membuat vaksin Covid-19 ini mempertimbangkan nilai halal agar bisa dipakai di Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam sebuah webinar, Kamis (20/8/2020).

Dia melanjutkan, pemerintah terus berkomitmen dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Hal ini sering ekonomi berbasis syarih membantu pembangunan ekonomi Indonesia.

"Kita selalu mendorong ekonomi dan keuangan syariah yang mana punya peran penting dalam potensi ekonomi Indonesia. Apalagi pemerintah terus mengembangkan ekonomi syariah yang memiliki potensi besar dalam membantu ekonomi Indonesia" jelasnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap 2 Pilihan Vaksin Covid-19, China dan Gates Foundation

Sambung dia, keuangan syariah seperti zakat dan wakaf ternyata sangat membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi virus covid-19. Pasalnya, dampak pandemi ini sangat menekan perekonomian Indonesia termasuk masyarakt kecil.

"Keuangan syariah seperti zakat dan wakaf ini termyata sudah sangat membantu masyarakat Indonesia terutama masyarakat menengah kecil. Oleh karena itu pemanfaataan ekonomi syariah memang memiliki peran penting bagi ekonomi Indonesia," jelasnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya