Tak Selalu Untung, Nilai Investasi Properti Juga Bisa Turun

Safira Fitri, Jurnalis
Rabu 26 Agustus 2020 12:56 WIB
Rumah (Foto: Ilustrasi Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Investasi properti tidak selalu mengalami keuntungan. Pada dasarnya investasi properti sama dengan bentuk investasi lainnya, yakni akan tetap mengalami pula naik turun (fluktuasi) nilai properti.

Lantas apa yang menyebabkan nilai properti alami penurunan? Berikut beberapa faktor yang menyebabkan seperti dilansir dari buku "Profit Berlipat dengan Investasi tanah dan Rumah - Edisi Revisi" oleh Budi Santoso, Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga: Manfaatkan Hobi Jalan-Jalan, Begini Cara Sukses Jadi Travel Blogger Berpenghasilan

1. Ekonomi Makro

Pertumbuhan ekonomi secara nasional tercermin pada kegiatan berbagai sektor industri, khususnya konstruksi. Hal ini ditandai dengan banyaknya penanaman modal asing maupun lokal, tenaga kerja yang terserap dan aktivitas pendukung lainnya.

Kegairahan industri ini secara otomatis akan meningkatkan harga tanah dan bangunan. Sebaliknya, pada saat ekonomi makro lesu, nilai properti pun akan menurun.

2. Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga perbankan yang tinggi dapat menyebabkan menurunnya minat investasi properti. Orang akan lebih memilih menabung atau mendepositkan uangnya di bank karena lebih menguntungkan dan aman.

Namun apabila suku bunga turun atau rendah, maka berinvestasi pada properti lebih menjanjikan.

3. Lokasi

Hal yang cukup dominan dalam investasi properti adalah faktor lokasi. Lokasi yang strategis dengan aksesibilitas dan sarana mencukupi akan meningkatkan harga tanah dan bangunannya.

Faktor lokasi ini apabila diikuti oleh permintaan (demand) yang besar sementara pasokan (supply) terbatas dapat membuat nilai properti "gila-gilaan" alias mahal sekali. Akan tetapi, jika lokasinya tidak bagus serta jarang orang berminat di lokasi tersebut maka nilai propertinya akan rendah atau murah.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya