JAKARTA - Investor asing semakin beralih ke pasar China karena potensi keuntungan yang relatif lebih tinggi daripada wilayah lain di tengah pandemi corona atau Covid-19.
Derasnya investasi asing yang masuk ke pasar China dinilai dapat meningkatkan penggunaan yuan ke pasar domestik.
Yuan saat ini menyumbang sekitar 2% dari aset cadangan devisa global. Analis Morgan Stanley memperkirakan kontribusi yuan terhadap devisa bisa meningkat hingga 5%-10% pada 2030, jauh melampaui level yen Jepang dan pound Inggris. Demikian seperti dikutip laporan Treasury MNC Bank, Jakarta, Senin (7/9/2020).
Baca Juga: Banyak Sentimen Negatif Bikin IHSG Lemah Tak Berdaya
Sementara itu, arus masuk portofolio investasi akan menjadi lebih penting daripada investasi asing langsung. Analis Stanley Morgan memprediksi arus masuk secara kumulatif akan mencapai USD3 triliun dolar AS.
Di sisi lain, US Bureau of Labor Statistics melaporkan bahwa jumlah pekerjaan di sektor non-pertanian bertambah 1.371 juta pada bulan Agustus, lebih rendah dari 1.400 juta yang diharapkan oleh pelaku pasar. Angka tersebut juga berada di bawah capaian 1.734 juta pada periode sebelumnya.
Terlepas dari angka-angka NFP yang mengecewakan, sentimen investor melambung berkat penurunan tingkat pengangguran secara tak terduga.
Laporan ketenagakerjaan AS juga menyebutkan bahwa tingkat pengangguran jatuh dari 10,2% menjadi 8,4%, jauh lebih baik ketimbang angka 9,8% yang diperkirakan oleh para ekonom.