Listing, Saham Grand House Mulia Meroket 24,74% di Tengah Anjloknya IHSG

JAKARTA - PT Grand House Mulia Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui proses proses penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Perusahaan dengan kode saham HOMI itu termasuk emiten ke-43 di BEI.

Berdasarkan pantauan saat pembukaan pagi tadi, emiten saham dengan kode HOMI itu mengalami kenaikan sebesar 24,74% menjadi Rp474 atau penambahan Rp94. Di mana sebelumnya perseroan yang bergerak di property dan real estate itu memberikan penawaran senilai Rp380 per lembar saham dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 787.500.000 lembar saham.

Baca juga: Sebar 787,5 juta Lembar Saham, Grand House Mulia Resmi Melantai di Bursa

Wakil Direktur Utama PT Grand House Mulia Tbk Suryadi Tan mengatakan pihaknya mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pihaknya hingga bisa melantai di BEI. Dia menyebut capaian ini akan mendorong perseroan untuk bekerja lebih keras demi menggapai tangga kesuksesan berikutnya.

“Mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran BEI dan partner sebagai PT yang terbuka dan bisa melantai di bursa,” kata Suryadi saat konferensi pers secara daring, Kamis (10/9/2020).

 Baca juga: Listing Hari Ini, HOMI dan ROCK Ramaikan Bursa

Dia mengajak kepada seluruh investor untuk tak takut menanamkan modalnya di saham milik PT Grand House Mulia yang berkode HOMI. Perseroan yang bergerak di bidang property dan real estate itu pun akan selalu menghadirkan hunian yang nyaman dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.

“Kami mengundang investor untuk berinvestasi di perusahaan kami denan kode HOMI. Hal ini terus mendorong kami untuk terus berkarya. Untuk itu kami bisa lebih belajar dan berkembang,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama BEI I Gede Nyoman berharap setelah emiten itu bergabung ke pasar saham dapat menumbuhkan keuntungan perseroan lebih baik. Terlebih, nantinya bisa memberikan kontribusi aktif kepada perekonomian Indonesia.

“BEI akan selalu mensupport perseroan untuk tumbuh dan pada akhirnya member kontribusi perekonomian Indonesia,” katanya.

(Fakhri Rezy)