Menko Airlangga: Sentimen Negatif Bisa Buat Pasar Keuangan Tak Stabil

Rina Anggraeni, Jurnalis
Senin 14 September 2020 08:49 WIB
Grafik Ekonomi (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Pemerintah menilai kondisi pasar keuangan masih akan terjadi ketidakpastian. Hal ini dikarenakan sentimen negatif yang terjadi bisa mempengaruhi pasar keuangan di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan capital outflow, stabilitas nilai tukar mata uang rupiah juga terganggu lantaran dipengaruhi faktor fundamental dan sentimental.

Baca Juga: Dibanding Pasar, Kasus Covid-19 Terbanyak dari Perkantoran

"Sentimen ini dipicu ketidakpastian dan kepanikan, sehingga harapan kami kita tidak membuat kejutan hal yang sudah dilakukan, konteks itu saja," kata Airlangga dalam diskusi virtual yang diunggah Youtube di Jakarta, Senin (14/9/2020).

Kata dia, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta hingga saat ini belum dicabut. Mikro manajemen perlu dibenahi dan diperkuat agar penularan wabah bisa dikendalikan.

Baca Juga: Perusahaan Nakal Paksa Karyawan Masuk saat PSBB, Lapor ke Sini Ya

"PSBB di DKI Jakarta enggak pernah dicabut. Makanya kita harus berkomunikasi. Artinya kita perlu melakukan komunikasi publik yang tidak menimbulkan gejolak baik itu di masyarakat maupun katakanlah di dunia perekonomian yang rentan terhadap sentimen negatif," katanya.

Menurut Airlangga, pasar keuangan sudah kembali ke jalur hijau dengan jaminan dari Pemerintah terkait tersedianya pelayanan kesehatan dan fasilitas RS. Anggaran yang disediakan untuk percepatan penanganan pandemi covid-19 juga sangat besar dan bisa segera disalurkan.

 

"Jangan sampai mengatakan sistem kesehatan kita tidak mampu, karena Pemerintah menyiapkan dana di sektor kesehatan Rp78 triliun dan dana itu masih tersedia dan setiap saat bisa deployed," tandasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya