JAKARTA - PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat kinerja negatif pada semester I 2020. Dalam periode pandemi Covid-19 tersebut, total pangsa pasar perusahaan mencapai 29,3% atau turun 3,1 percentage point.
Hal ini juga diikuti oleh penurunan volume pengiriman sebesar 38,5 miliar batang atau turun sebesar 18,2%. Dengan begitu, selama semester I tahun ini, kinerja perseroan terkontraksi negatif sebesar 15%.
Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis mengatakan, ada dua faktor yang memberi dampak signifikan pada kinerja perseroan yang membuat penurunan volume penjualan.
Kedua faktor itu adalah dampak pandemi Covid-19 bagi perekonomian nasional yang membuat daya beli masyarakat menurun serta kenaikan tarif cukai rata-rata 24% dan harga jual eceran sebesar 46% yang diberlakukan sejak tahun ini.
"Pandemi Covid-19 dan tarif cukai menjadi dua faktor utama yang memberikan dampak signifikan pada kinerja industri, ini yang telah menyebabkan penurunan volume penjualan hingga dua digit," ujar Mindaugas, Jakarta, Jumat (18/9/2020).
Selama semester I 2020, volume industri mengalami penurunan sebesar 15%, ini tidak termasuk dampak dari estimasi pergerakan inventaris perdagangan. Di mana penurunan tersebut secara umum terjadi pada segmen pajak golongan V1.
Mindaugas mengatakan, daya beli atau konsumen selama pandemi yang rendah memperburuk kinerja perusahaan berkode Kode Saham: HMSP itu. Di mana, terjadinya penurunan konsumsi produk perusahaan.
"Daya beli konsumen yang lebih rendah memiliki tren penurunan yang kian cepat, yaitu penurunan konsumsi dari produk dengan pajak dan harga yang lebih tinggi atau tingkat pajak V1. Ini membuat produk dengan pajak lebih rendah dan akibatnya dijual dengan harga yang lebih rendah atau tingkat pajak V2 dan V3," kata dia
Perseroan memahami bahwa pandemi Covid-19 yang berpengaruh pada perlambatan ekonomi, masih tak menentu. Kendati demikian, Mindaugas menyebut, industri hasil tembakau (IHT) harus terus bergerak sehingga turut mendorong aktivitas sosial ekonomi dan terus mempertahankan kontribusinya kepada perekonomian nasional.
Sampoerna juga tetap mewaspadai berbagai dampak lanjutan dari pandemi yang terjadi secara global dengan terus beradaptasi dengan perkembangan situasi, serta menciptakan terobosan dan inovasi di dalam perjalanan bisnisnya untuk mengokohkan kepemimpinan perusahaan.
(Dani Jumadil Akhir)