Tepatkah Investasi saat Pandemi. (Foto: Okezone.com/PTPSP DKI Jakarta)
Hal tersebut berbeda dengan investasi ketika harga sedang tinggi-tingginya. Potensi keuntungan yang didapat sangat kecil, sedangkan potensi kerugiannya sangat besar ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok.
Kejadian ini diibaratkan seperti membeli sebuah pohon besar yang sudah jadi. Jika pohon tersebut tumbuh, hanya sedikit karena kapasitasnya yang sudah besar atau bahkan akan terlihat sama saja.
"Artinya menanam dari biji lagi, tadinya kalau kita beli pohon mangga kan mahal ya beli pohon kan udah jadi ada buahnya memang kita menanam. Kalau kita menanam dari biji beli satu biji kan murah. Tinggal ditanam. Tapi harus sabar nunggunya. Disiram aja terus enggak dicongkel congkel enggak diambil-ambil. Nah kalau dnggak ada krisis kan harganya mahal," kata Mike.
Hal tersebut berbeda dengan investasi ketika harga sedang tinggi-tingginya. Potensi keuntungan yang didapat sangat kecil, sedangkan potensi kerugiannya sangat besar ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok.
Kejadian ini diibaratkan seperti membeli sebuah pohon besar yang sudah jadi. Jika pohon tersebut tumbuh, hanya sedikit karena kapasitasnya yang sudah besar atau bahkan akan terlihat sama saja.
"Artinya menanam dari biji lagi, tadinya kalau kita beli pohon mangga kan mahal ya beli pohon kan udah jadi ada buahnya memang kita menanam. Kalau kita menanam dari biji beli satu biji kan murah. Tinggal ditanam. Tapi harus sabar nunggunya. Disiram aja terus enggak dicongkel congkel enggak diambil-ambil. Nah kalau dnggak ada krisis kan harganya mahal," kata Mike.
(Feby Novalius)