JAKARTA - Sembilan sentimen diperkirakan memengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan depan. Sentimen ini berasal dari dalam dan luar negeri.
"Beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ketiga Oktober 2020," kata Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee di Jakarta, Minggu (18/10/2020).
IHSG pada perdagangan pekan depan diperkirakan akan menguat terbatas di pekan depan.
"Adapun support IHSG berada di level 5.067 sampai 5.001 dan resistane di level 5.182 sampai 5.200. Cenderung SOS bila IHSG menguat untuk bisa BOW kembali ketika IHSG koreksi," katanya.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Disambut Positif Pelaku Pasar, Angin Segar bagi IHSG
Berikut sentimennya:
1. Pasar akan memperhatikan perizinan vaksin Covid-19
Manajemen Pfizer Inc akan mengajukan izin vaksin covid-19 ke otoritas USA pada awal November. Vaksin Pfizer merupakan hasil pengembangan perusahaan bersama mitranya di Jerman, BioNTech. Perkembangan perijinan vaksin menjadi sentimen positif di akhir pekan bagi bursa Eropa dan Amerika di tengah naiknya kasus Covid 19.
Saat ini pasar sudah memasukan optimisme vaksin akan segera ditemukan dan segera distribusikan.
2. Regulator AS menghentikan uji coba pengobatan antibodi Covid-19
Pasar sempat terlihat koreksi setelah Regulator AS menghentikan uji coba pengobatan antibodi Covid-19 tahap akhir Eli Lilly. Uji coba tahap akhir ACTIV-3 merupakan pengobatan untuk pembentukan antibodi terhadap virus Ccovid-19 dihentikan sementara karena alasan keamanan. Sebelumnya Johnson & Johnson mengumumkan menghentikan sementara uji coba tahap akhir kandidat vaksin virus covid 19 karena adanya laporan timbulnya efek samping yang belum bisa dijelaskan secara medis.
Hal ini membuat pasar berpikir proses pencarian obat dan vaksin Covid 19 tidak mudah dan masih butuh waktu lama.
3. Harapan stimulus Fiskal di Amerika Serikat
Harapan stimulus Fiskal di Amerika Serikat menjadi perhatian pelaku pasar beberapa pekan ke depan. Steven Mnuchin Menteri Keuangan AS berbicara kepada Ketua DPR AS Nancy Pelosi bahwa Presiden Donald Trump akan mempertimbangkan menaikan jumlah bantuan pada paket stimulus Fiskal USD 1.8 T yang diusulkan sebelumnya. Presiden AS Donald Trump sempat meminta Kongres untuk mengesahkan RUU bantuan virus covid 19 dengan dikurangi dana sisa dari program kredit UKM yang kadaluarsa. Juru bicara Gedung Putih mengatakan anggota Senat dari Partai Republik akan mengikuti apa yang diinginkan Trump. Ada harapan terjadi kesepakatan paket stimulus Fiskal untuk mendorong Ekonomi AS keluar dari Resesi.