Dengan intensitas cahaya yang diterima jauh lebih banyak dibandingkan pertanian konvensional, tanaman bisa panen jauh lebih cepat. Dari yang biasanya konvensional pertanian membutuhkan waktu tiga bulan untuk panen, di sistem ini hanya membutuhkan 25 sampai 30 hari.
"Karena ini di tempat tertutup kita bisa control climatenya di mana sangat aman, tidak menggunakan pestisida sama sekali dan airnya cycle di mana kita menggunakan 95 kali lebih sedikit air dibanding pertanian konvensional," ucapnya.
Selain itu, di Indonesia, menurutnya, memiliki masalah pada regenerasi petani, di mana mayoritas petani menginginkan anak-anaknya agar tidak menjadi petani nantinya.
"Ini yang kita lihat sebagai salah satu yang bisa jadi solusi, yang kita lihat dari tim internal kita sendiri, kita perusahaan pertanian tapi yang lulusan pertanian cuma dua orang, kebanyakan engineer dan software developer, ini yang sudah belajar pertanian malah kariernya di bidang lain, ini kita yang jelas-jelas bidang lain malah kariernya di pertanian. Ini salah satu benefit yang kita bisa lihat secara langsung," tuturnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)